Langsung ke konten utama

BELAJAR IKHLAS DI AWAL

Daripatahhati aku belajar menerima kenyataan...


MENERIMA PERASAAN

Awal yang sulit, ya bagi siapa pun yang patah hati, itu sangat menyakitkan apalagi untuk orang yang kita cintai. Suka dan duka yang sudah dilalui bersama. Waktu-waktu yang indah sudah terlewati. Banyak pelajaran hidup yang sudah dihadapi. Kini saatnya untuk belajar bahwa mencintai tidak harus memiliki. 

Mengejar tanpa balasan sama saja dengan menyakiti diri sendiri. Ingatlah bahwa selalu apa yang kita harapkan akan menjadi kenyataan. Orang datang dan pergi, karena yang bisa mencintai kita hanyalah diri kita sendiri. Berani mencintai juga harus berani menerima kenyataan. Memaksa untuk melupakan juga akan menyiksa diri dan batin, biarkan saja proses dan waktu yang akan menjawab. Jodoh, takdir sudah diatur oleh Tuhan. Percayalah semua akan indah pada waktunya. Kuatkan hatimu dan yakin kamu akan melewati ini semua tanpa harus memaksakan kehendak. Biarkan saja seperti air yang mengalir. 

Jangan memaksa, jangan menyalahkan, jangan menyesali yang memang seharusnya terjadi. Memaksa keadaan juga tidak akan menghasilkan hasil. Menyesali juga tidak dapat dikembalikan masa-masa itu, ambillah ini sebagai sebuah pelajaran yang mendewasakanmu. Memaksa untuk bertahan dalam hubungan yang tidak baik juga akan menyiksa. Belajar untuk tidak mencintai terlalu dalam, karena semua dalam kehidupan yang berlebihan itu tidak baik. Semua di dunia ini tidak bersifat abadi. 

Situasi ini tidak bisa diubah lagi. 

Mengikhlaskan seseorang adalah tentang mencintai dirimu sendiri lebih dari siapa pun dan memilih kebahagiaanmu sendiri.

Mengikhlaskan seseorang adalah tentang memberi ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan sebagai pribadi yang lebih baik.

Mengikhlaskan seseorang bukan berarti kamu lemah, tapi merupakan tanda kekuatan menghadapi kesulitan. 

Mengikhlaskan seseorang adalah tanda kamu memerdekakan diri dari masa lalu dan mulai membuka masa depan dengan lebih baik. 

Ikhlas melepaskan adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Dalam proses ini, kita belajar untuk menerima kenyataan, memaafkan, dan menghargai pengalaman yang telah kita alami. Lebih dari itu, kita juga belajar untuk mengarahkan energi positif ke diri kita sendiri dan membangun kembali diri kita. Dengan ikhlas melepaskan, kita menemukan ketenangan dan kebahagiaan yang sejati dalam hidup kita. Jadi, berani melepaskan dan menemukan kebebasan yang sejati. 


Memaafkan adalah langkah penting dalam proses ikhlas melepaskan. Dengan memaafkan, kita membebaskan diri kita sendiri dari beban emosional dan dendam yang mungkin kita rasakan terhadap orang-orang tersebut. Memaafkan bukan berarti melupakan atau mencintai tindakan yang menyakitkan, tetapi merupakan pilihan untuk melepaskan beban yang membebani hati kita.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERAPA LAMA AKU BISA SEMBUH?

 Aku jg tidak tau berapa lama aku terus berperang dengan diri sendiri. Kdg masa lalu itu terus datang. Tapi saat ini yg bisa aku lakukan hanya minum obat, terapi, dan berpikir lebih bijaksana.  Jika pun perlu 5 thn 10 thn seumur hidup sakit ini msh ada aku ikhlas. karena semua dari masa kcl dan masa lalu saya yg membekas.  Kdg aku terkesan tidak peduli atau menghindarimu di chat itu krn aku ga punya pilihan lain jujur itu berat. Aku tau kamu sendiri juga sulit mengatasinya tp aku yakin u ud lebih pintar mengelola emosi u dibanding aku krn trauma kita berbeda.  Skrg kamu jalanin hidup dgn baik. Aku memilih me restart semua dan berkata dalam diriku aku ikhlas jika ada kekerasan lagi dan nyawaku di tangan dia. Aku memilih itu dan kamu tak perlu khawatir lg, aku ud siap mengambil resiko seumur hidup. Terima kasih ud memberi pelajaran yg baik buat aku, setidaknya dalam hidup ini aku pernah merasa dicintai dgn baik. Jangan galau lagi dan overthinking lagi, kamu lebih banya...

RASA SESAK PERLAHAN HILANG

Daripatah hati aku belajar proses pendewasaan... Awalnya ini seperti "CAMBUKAN" kuat yang menghantamku. Rasa marah, sedih, takut, putus asa, kecewa, semua menjadi satu, merenggut batin dan jiwa ini. Emosiku memuncak sampai aku ingin bunuh diri. Entah apa yang ada dipikiranku saat itu. Aku tau semua yang sudah hancur tidak dapat kuperbaiki lagi. Aku tau di detik itu juga aku tidak bisa mengubah keadaan dan terus memaksakan diri ini. Semakin dipaksakan, semakin menderita. Ya, saat itu menurutku hidup paling sulit di saat kamu harus mengontrol pikiran dan perasaanmu agar seimbang.  Hari, Minggu dan Bulan sudah terlewati rasa sesak itu perlahan hilang, meski terkadang muncul, tapi aku hanya bisa mengabaikannya tanpa harus menyimpulkan perasaan tersebut. Aku yakin bukan hal mudah untuk semua orang melewati fase ini.  Ya, mungkin benar saat itu aku lebih mencintai orang tersebut dibandingkan diriku sendiri. Mengorbankan apapun demi kebahagiaan orang lain.  Perlahan-lahan saya b...

TANPAMU AKU TETAP MELANJUTKAN HIDUP

  Agak sulit sebenarnya melewati ini semua sendirian. Sejujurnya aku sedih,mungkin juga kecewa, terkadang aku memelihara rasa itu berlarut-larut. Entah apa yang aku pikrkan, apa karena dulu aku sering ditinggalkan dan diabaikan. Apa aku juga tidak pernah dihargai sehingga caraku berlebihan. Semua pikiran-pikiran itu datang.  Aku sebenarnya kuat untuk melewati ini semua, tapi aku takut ada tindakan ku yang akan melukai kamu, dan aku jaga selama ini. Mungkin aku mencintai orang secara berlebihan hanya untuk mendapatkan balasan. Apakah itu egois? Ga pernah menyangka akan seperti ini dan bukan keinginan aku, tapi bagaimanapun cara ku menolak perasaan tersebut dia akan kembali lagi dan itu sangat menyiksa. Jika memang ini tidak sejalan lagi aku harap kelak kamu menemukan bahagiamu sendiri. Luka2 yang sudah aku goreskan semoga perlahan menghilang, aku hanya bisa mendoakanmu dari jauh. Jangan membuang waktumu lagi terlalu lama. Aku memang lemah. Tapi aku tidak menyesal bertemu dengan...