Daripatahhati aku belajar menerima kenyataan...
MENERIMA PERASAAN
Awal yang sulit, ya bagi siapa pun yang patah hati, itu sangat menyakitkan apalagi untuk orang yang kita cintai. Suka dan duka yang sudah dilalui bersama. Waktu-waktu yang indah sudah terlewati. Banyak pelajaran hidup yang sudah dihadapi. Kini saatnya untuk belajar bahwa mencintai tidak harus memiliki.
Mengejar tanpa balasan sama saja dengan menyakiti diri sendiri. Ingatlah bahwa selalu apa yang kita harapkan akan menjadi kenyataan. Orang datang dan pergi, karena yang bisa mencintai kita hanyalah diri kita sendiri. Berani mencintai juga harus berani menerima kenyataan. Memaksa untuk melupakan juga akan menyiksa diri dan batin, biarkan saja proses dan waktu yang akan menjawab. Jodoh, takdir sudah diatur oleh Tuhan. Percayalah semua akan indah pada waktunya. Kuatkan hatimu dan yakin kamu akan melewati ini semua tanpa harus memaksakan kehendak. Biarkan saja seperti air yang mengalir.
Jangan memaksa, jangan menyalahkan, jangan menyesali yang memang seharusnya terjadi. Memaksa keadaan juga tidak akan menghasilkan hasil. Menyesali juga tidak dapat dikembalikan masa-masa itu, ambillah ini sebagai sebuah pelajaran yang mendewasakanmu. Memaksa untuk bertahan dalam hubungan yang tidak baik juga akan menyiksa. Belajar untuk tidak mencintai terlalu dalam, karena semua dalam kehidupan yang berlebihan itu tidak baik. Semua di dunia ini tidak bersifat abadi.
Situasi ini tidak bisa diubah lagi.
Mengikhlaskan seseorang adalah tentang mencintai dirimu sendiri lebih dari siapa pun dan memilih kebahagiaanmu sendiri.
Mengikhlaskan seseorang adalah tentang memberi ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan sebagai pribadi yang lebih baik.
Mengikhlaskan seseorang bukan berarti kamu lemah, tapi merupakan tanda kekuatan menghadapi kesulitan.
Mengikhlaskan seseorang adalah tanda kamu memerdekakan diri dari masa lalu dan mulai membuka masa depan dengan lebih baik.
Ikhlas melepaskan adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Dalam proses ini, kita belajar untuk menerima kenyataan, memaafkan, dan menghargai pengalaman yang telah kita alami. Lebih dari itu, kita juga belajar untuk mengarahkan energi positif ke diri kita sendiri dan membangun kembali diri kita. Dengan ikhlas melepaskan, kita menemukan ketenangan dan kebahagiaan yang sejati dalam hidup kita. Jadi, berani melepaskan dan menemukan kebebasan yang sejati.
Memaafkan adalah langkah penting dalam proses ikhlas melepaskan. Dengan memaafkan, kita membebaskan diri kita sendiri dari beban emosional dan dendam yang mungkin kita rasakan terhadap orang-orang tersebut. Memaafkan bukan berarti melupakan atau mencintai tindakan yang menyakitkan, tetapi merupakan pilihan untuk melepaskan beban yang membebani hati kita.

Komentar
Posting Komentar