Daripatah hati aku belajar proses pendewasaan...
Hari, Minggu dan Bulan sudah terlewati rasa sesak itu perlahan hilang, meski terkadang muncul, tapi aku hanya bisa mengabaikannya tanpa harus menyimpulkan perasaan tersebut. Aku yakin bukan hal mudah untuk semua orang melewati fase ini. Ya, mungkin benar saat itu aku lebih mencintai orang tersebut dibandingkan diriku sendiri. Mengorbankan apapun demi kebahagiaan orang lain.
Perlahan-lahan saya belajar, bermeditasi dan bergaul dengan orang-orang yang lebih positif.
Sehingga emosiku juga lebih terkendali. Rasa sedih, putus asa, kecewa perlahan hilang, karena aku menyadari aku tidak bisa mencegah orang yang memang ingin pergi. Mulai menata kehidupan dan diri sendiri jauh lebih baik, karena hidup kita sendiri yang menjalani bukan orang lain. JANGAN MENGGANTUNGKAN KEBAHAGIAANMU PADA ORANG LAIN BAHKAN PASANGAN SEKALIPUN.
Karena dengan self love kita jadi bisa menghargai diri sendiri jauh lebih bernilai dan berharga.
Hidup tanpa kegagalan adalah mustahil. Yakinlah selalu ada pelangi sehabis hujan. Selalu ada yang terbaik hanya saja semua belum waktunya. Teruslah berjuang dan melewati hari-hari dengan baik.
"cinta pada diri sendiri bukanlah sikap egois, itu adalah kebutuhan. Anda tidak dapat benar-benar mencintai orang lain sampai anda belajar mencintai diri sendiri"
"Anda berhak mendapatkan cinta, perhatian dan kasih sayang dari diri Anda sendiri. Lakukan diri Anda dengan kebaikan dan belas kasihan"
Aku bersyukur pada akhirnya aku berhasil menerapkan self love dan saat ini diriku jauh lebih baik dari sebelumnya. Pada akhirnya diri ini juga yang akan melawan kerasnya hidup dan dunia. Bagimu yang sedang patah hati dan berputus asa, percayalah ini tidak menyakitkan, tetapi ini adalah proses belajar menjadi bijak dan dewasa.


Komentar
Posting Komentar