Aku jg tidak tau berapa lama aku terus berperang dengan diri sendiri. Kdg masa lalu itu terus datang. Tapi saat ini yg bisa aku lakukan hanya minum obat, terapi, dan berpikir lebih bijaksana. Jika pun perlu 5 thn 10 thn seumur hidup sakit ini msh ada aku ikhlas. karena semua dari masa kcl dan masa lalu saya yg membekas. Kdg aku terkesan tidak peduli atau menghindarimu di chat itu krn aku ga punya pilihan lain jujur itu berat. Aku tau kamu sendiri juga sulit mengatasinya tp aku yakin u ud lebih pintar mengelola emosi u dibanding aku krn trauma kita berbeda. Skrg kamu jalanin hidup dgn baik. Aku memilih me restart semua dan berkata dalam diriku aku ikhlas jika ada kekerasan lagi dan nyawaku di tangan dia. Aku memilih itu dan kamu tak perlu khawatir lg, aku ud siap mengambil resiko seumur hidup. Terima kasih ud memberi pelajaran yg baik buat aku, setidaknya dalam hidup ini aku pernah merasa dicintai dgn baik. Jangan galau lagi dan overthinking lagi, kamu lebih banya...
Awlnya aku berpikir barang2 itu sebagai penyembuh luka. Ternyata salah semakin barang itu ada semakin perasaan dan logikaku bertengkar. Ketika sedih itu datang dan aku hanya bisa membayangkan ada orang yg dulu peduli dan sayang denganku. Dari situlah pikiranku terus menyerang dan akhirnya aku memilih menyangkal semua. Aku me-reset keadaan seolah aku belum pernah mengenal kamu dan tidak ada yg pernah menyayangiku. Dan kembali ke tujuan hidupku dulu jalanin dan aku siap mendapat kekerasan lagi. Disitulah aku mengumpulkan barang2mu dan aku kembalikan tujuanku ya tadi aku menyangkal diriku sendiri dan mereset TIDAK PERNAH ADA ORANG YANG PEDULI DAN SAYANG DENGANKU. Bukan karena aku marah dan ingin balas dendam. Aku sendiri bisa menyimpan barang orang hingga puluhan tahun dengan baik dan utuh kenapa denganmu tidak? Karena ada rasa dan penyangkalan yg harus aku terima setelah kesalahpahaman ini sudah terjadi.