Langsung ke konten utama

Postingan

Featured Post

 Aku jg tidak tau berapa lama aku terus berperang dengan diri sendiri. Kdg masa lalu itu terus datang. Tapi saat ini yg bisa aku lakukan hanya minum obat, terapi, dan berpikir lebih bijaksana.  Jika pun perlu 5 thn 10 thn seumur hidup sakit ini msh ada aku ikhlas. karena semua dari masa kcl dan masa lalu saya yg membekas.  Kdg aku terkesan tidak peduli atau menghindarimu di chat itu krn aku ga punya pilihan lain jujur itu berat. Aku tau kamu sendiri juga sulit mengatasinya tp aku yakin u ud lebih pintar mengelola emosi u dibanding aku krn trauma kita berbeda.  Skrg kamu jalanin hidup dgn baik. Aku memilih me restart semua dan berkata dalam diriku aku ikhlas jika ada kekerasan lagi dan nyawaku di tangan dia. Aku memilih itu dan kamu tak perlu khawatir lg, aku ud siap mengambil resiko seumur hidup. Terima kasih ud memberi pelajaran yg baik buat aku, setidaknya dalam hidup ini aku pernah merasa dicintai dgn baik. Jangan galau lagi dan overthinking lagi, kamu lebih banya...
Postingan terbaru

ALASAN AKU KEMBALIKAN BARANG2MU

 Awlnya aku berpikir barang2 itu sebagai penyembuh luka. Ternyata salah semakin barang itu ada semakin perasaan dan logikaku bertengkar.  Ketika sedih itu datang dan aku hanya bisa membayangkan ada orang yg dulu peduli dan sayang denganku. Dari situlah pikiranku terus menyerang dan akhirnya aku memilih menyangkal semua.  Aku me-reset keadaan seolah aku belum pernah mengenal kamu dan tidak ada yg pernah menyayangiku. Dan kembali ke tujuan hidupku dulu jalanin dan aku siap mendapat kekerasan lagi.  Disitulah aku mengumpulkan barang2mu dan aku kembalikan tujuanku ya tadi aku menyangkal diriku sendiri dan mereset TIDAK PERNAH ADA ORANG YANG PEDULI DAN SAYANG DENGANKU. Bukan karena aku marah dan ingin balas dendam. Aku sendiri bisa menyimpan barang orang hingga puluhan tahun dengan baik dan utuh kenapa denganmu tidak? Karena ada rasa dan penyangkalan yg harus aku terima setelah kesalahpahaman ini sudah terjadi. 

AKU IKHLAS TAPI LUKAKU MASIH BERDARAH

Dengan siapa aku akan bertemu itu diluar kendaliku. Aku merasa ini sudah memasuki tahun ke 3 lukanya masih tetap sama. Setelah aku koreksi akhirnya aku tau alasan aku sulit membagi perasaan dan logika.  1. Dari masa kecilku aku adalah anak yg sering dipukul orgtuaku terutama ibuku aku tdk dapat ksh sayang, bahkan sering di abaikan, apapun keinginan aku tdk pernah dipenuhi tp kakak2ku terpenuhi, aku sering membela diriku ketika bukan kesalahan aku tapi aku juga tetap salah di mata dia. Pukulan2 itu sangat menyakitkan dan masih membekas hingga saat ini.  2. Setelah dewasa aku menikah pola itu terulang lagi, jujur aku dengan org ini sbnrbya tidak sepenuh hati krn bukan pilihan dr dalam hati jd aku merasa lukanya tidak membekas terlalu dalam hanya di permukaan. Tp pola kekerasan itu terulang lagi.  3. Aku sudah berjanji saat itu tdk apa2 jika hidupku mengalami kekerasan  di kdrt sampai aku mati jg aku siap. Dan tdk lama dtg lah seseorang yg akhirnya menyadarkan ku tp kes...

TANPAMU AKU TETAP MELANJUTKAN HIDUP

  Agak sulit sebenarnya melewati ini semua sendirian. Sejujurnya aku sedih,mungkin juga kecewa, terkadang aku memelihara rasa itu berlarut-larut. Entah apa yang aku pikrkan, apa karena dulu aku sering ditinggalkan dan diabaikan. Apa aku juga tidak pernah dihargai sehingga caraku berlebihan. Semua pikiran-pikiran itu datang.  Aku sebenarnya kuat untuk melewati ini semua, tapi aku takut ada tindakan ku yang akan melukai kamu, dan aku jaga selama ini. Mungkin aku mencintai orang secara berlebihan hanya untuk mendapatkan balasan. Apakah itu egois? Ga pernah menyangka akan seperti ini dan bukan keinginan aku, tapi bagaimanapun cara ku menolak perasaan tersebut dia akan kembali lagi dan itu sangat menyiksa. Jika memang ini tidak sejalan lagi aku harap kelak kamu menemukan bahagiamu sendiri. Luka2 yang sudah aku goreskan semoga perlahan menghilang, aku hanya bisa mendoakanmu dari jauh. Jangan membuang waktumu lagi terlalu lama. Aku memang lemah. Tapi aku tidak menyesal bertemu dengan...

SEMUA DARI KEINGINAN

  Daripatahhati aku belajar tidak banyak keinginan..... Aku hanya ingin dia mempunyai waktu untukku, aku hanya ingin dia menemaniku, aku hanya ingin dia mendengarkanku. INGIN semua berawal dari keinginan dan kemelekatan. Saat kamu mendapatkannya hidupmu terasa sangat sempurna. Tetapi ketika datangnya setitik kekecewaan itulah awal kehancuran. Aku hampir tidak mau memikirkan keadaan itu lagi. Kemelekatan dengan orang yang kamu cintai akan "membunuhmu" secara perlahan seiring berjalannya waktu. Bagiku dalam hidup semua harus seimbang. Manusia pada dasarnya akan menikmati lebih banyak penderitaan. Kamu akan tertampar di saat kenyataan itu datang dalam hidupmu, menghadapi dan menikmati itu semua dengan penuh kesakitan. Ya, siapa lagi kalau bukan dirimu sendiri yang menghadapinya.  Patah hati telah mengajariku banyak pengalaman hidup.  Patah hati sudah membuatku jauh lebih kuat. Patah hati mengajakku untuk menerima kenyataan.  Patah hati juga telah menyiksa mental dan bat...

KEHIDUPAN YANG BERBEDA

   Daripatahhati aku belajar kehidupan baru...  Selama bertahun-tahun menghabiskan waktu dengan orang yang sama,rasanya seperti ketergantungan. Terkadang kita hanya terus menerus melihat hal-hal bahagia tanpa melihat adanya kerikil di hubungan tersebut. Di saat orang itu pergi dan tidak pernah kembali lagi kamu dihadapkan ujian besar untuk menguji dirimu sendiri. Seperti sebuah "kehidupan baru" yang ditampar oleh kenyataan, yang pada akhirnya siap tidak siap harus diterima.  Aku sebagai seseorang yang mempunyai gangguan kecemasan ( anxiety ) ini ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Lukaku yang dulunya sudah sembuh kini harus kembali naik ke permukaan. Bagaimana aku bisa??? Ya tapi inilah kenyataan yang aku harus terima. Aku harus menerima resiko dari mencintai orang lain terlalu dalam, aku harus menerima resiko ketika aku "memasukkan" seseorang ke dalam hidup aku. Benar aku ketergantungan dengan hubungan ini di saat orang itu telah menjadi "obat" selama ber...

RASA SESAK PERLAHAN HILANG

Daripatah hati aku belajar proses pendewasaan... Awalnya ini seperti "CAMBUKAN" kuat yang menghantamku. Rasa marah, sedih, takut, putus asa, kecewa, semua menjadi satu, merenggut batin dan jiwa ini. Emosiku memuncak sampai aku ingin bunuh diri. Entah apa yang ada dipikiranku saat itu. Aku tau semua yang sudah hancur tidak dapat kuperbaiki lagi. Aku tau di detik itu juga aku tidak bisa mengubah keadaan dan terus memaksakan diri ini. Semakin dipaksakan, semakin menderita. Ya, saat itu menurutku hidup paling sulit di saat kamu harus mengontrol pikiran dan perasaanmu agar seimbang.  Hari, Minggu dan Bulan sudah terlewati rasa sesak itu perlahan hilang, meski terkadang muncul, tapi aku hanya bisa mengabaikannya tanpa harus menyimpulkan perasaan tersebut. Aku yakin bukan hal mudah untuk semua orang melewati fase ini.  Ya, mungkin benar saat itu aku lebih mencintai orang tersebut dibandingkan diriku sendiri. Mengorbankan apapun demi kebahagiaan orang lain.  Perlahan-lahan saya b...