Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

TANPAMU AKU TETAP MELANJUTKAN HIDUP

  Agak sulit sebenarnya melewati ini semua sendirian. Sejujurnya aku sedih,mungkin juga kecewa, terkadang aku memelihara rasa itu berlarut-larut. Entah apa yang aku pikrkan, apa karena dulu aku sering ditinggalkan dan diabaikan. Apa aku juga tidak pernah dihargai sehingga caraku berlebihan. Semua pikiran-pikiran itu datang.  Aku sebenarnya kuat untuk melewati ini semua, tapi aku takut ada tindakan ku yang akan melukai kamu, dan aku jaga selama ini. Mungkin aku mencintai orang secara berlebihan hanya untuk mendapatkan balasan. Apakah itu egois? Ga pernah menyangka akan seperti ini dan bukan keinginan aku, tapi bagaimanapun cara ku menolak perasaan tersebut dia akan kembali lagi dan itu sangat menyiksa. Jika memang ini tidak sejalan lagi aku harap kelak kamu menemukan bahagiamu sendiri. Luka2 yang sudah aku goreskan semoga perlahan menghilang, aku hanya bisa mendoakanmu dari jauh. Jangan membuang waktumu lagi terlalu lama. Aku memang lemah. Tapi aku tidak menyesal bertemu dengan...

SEMUA DARI KEINGINAN

  Daripatahhati aku belajar tidak banyak keinginan..... Aku hanya ingin dia mempunyai waktu untukku, aku hanya ingin dia menemaniku, aku hanya ingin dia mendengarkanku. INGIN semua berawal dari keinginan dan kemelekatan. Saat kamu mendapatkannya hidupmu terasa sangat sempurna. Tetapi ketika datangnya setitik kekecewaan itulah awal kehancuran. Aku hampir tidak mau memikirkan keadaan itu lagi. Kemelekatan dengan orang yang kamu cintai akan "membunuhmu" secara perlahan seiring berjalannya waktu. Bagiku dalam hidup semua harus seimbang. Manusia pada dasarnya akan menikmati lebih banyak penderitaan. Kamu akan tertampar di saat kenyataan itu datang dalam hidupmu, menghadapi dan menikmati itu semua dengan penuh kesakitan. Ya, siapa lagi kalau bukan dirimu sendiri yang menghadapinya.  Patah hati telah mengajariku banyak pengalaman hidup.  Patah hati sudah membuatku jauh lebih kuat. Patah hati mengajakku untuk menerima kenyataan.  Patah hati juga telah menyiksa mental dan bat...

KEHIDUPAN YANG BERBEDA

   Daripatahhati aku belajar kehidupan baru...  Selama bertahun-tahun menghabiskan waktu dengan orang yang sama,rasanya seperti ketergantungan. Terkadang kita hanya terus menerus melihat hal-hal bahagia tanpa melihat adanya kerikil di hubungan tersebut. Di saat orang itu pergi dan tidak pernah kembali lagi kamu dihadapkan ujian besar untuk menguji dirimu sendiri. Seperti sebuah "kehidupan baru" yang ditampar oleh kenyataan, yang pada akhirnya siap tidak siap harus diterima.  Aku sebagai seseorang yang mempunyai gangguan kecemasan ( anxiety ) ini ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Lukaku yang dulunya sudah sembuh kini harus kembali naik ke permukaan. Bagaimana aku bisa??? Ya tapi inilah kenyataan yang aku harus terima. Aku harus menerima resiko dari mencintai orang lain terlalu dalam, aku harus menerima resiko ketika aku "memasukkan" seseorang ke dalam hidup aku. Benar aku ketergantungan dengan hubungan ini di saat orang itu telah menjadi "obat" selama ber...

RASA SESAK PERLAHAN HILANG

Daripatah hati aku belajar proses pendewasaan... Awalnya ini seperti "CAMBUKAN" kuat yang menghantamku. Rasa marah, sedih, takut, putus asa, kecewa, semua menjadi satu, merenggut batin dan jiwa ini. Emosiku memuncak sampai aku ingin bunuh diri. Entah apa yang ada dipikiranku saat itu. Aku tau semua yang sudah hancur tidak dapat kuperbaiki lagi. Aku tau di detik itu juga aku tidak bisa mengubah keadaan dan terus memaksakan diri ini. Semakin dipaksakan, semakin menderita. Ya, saat itu menurutku hidup paling sulit di saat kamu harus mengontrol pikiran dan perasaanmu agar seimbang.  Hari, Minggu dan Bulan sudah terlewati rasa sesak itu perlahan hilang, meski terkadang muncul, tapi aku hanya bisa mengabaikannya tanpa harus menyimpulkan perasaan tersebut. Aku yakin bukan hal mudah untuk semua orang melewati fase ini.  Ya, mungkin benar saat itu aku lebih mencintai orang tersebut dibandingkan diriku sendiri. Mengorbankan apapun demi kebahagiaan orang lain.  Perlahan-lahan saya b...